Setiap orang pasti memiliki jalan hidup yang berbeda-beda. Ada yang terlahir dari lingkungan yang keras, ada juga yang terlahir di lingkungan yang semua serba ada. Penuh kasih sayang, dan semua yang baik. Dari sini kita bisa melihat setiap orang akan tumbuh seperti apa, dan kapasitas setiap orang seperti apa. Jadi standar rasa sakit setiap orang seperti apa. Kita sudah memiliki gambarannya bukan. Tapi bukan berarti kalian mengecap oh orang yang terlahir di lingkungan keras adalah orang yang kuat tapi nakal, dan orang yang lahir di lingkungan baik, adalah manja. Tidak, ini hanya sebagai penilaian yang sementara. Kapasitas Setiap Orang Berbeda Disini saya akan membahas mengenai kapasitas, dimana setiap orang memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Ini bukan dari bawaan dari lahir. Tapi kapasitas ini akan beradaptasi dengan pengelaman hidup anda juga, saat anda mendapatkan pelajaran berharga dari kehidupanmu, kapasitasmu akan secara alami akan terupgrade lebih besar, sehingga bisa menampung lebih banyak hal lagi. Jadi setiap orang tentu memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Jadi kita tidak bisa menyamaratakan kapasitas setiap orang. Jika kita bisa menghandle kerjaan atau rasa sakit sekian, dan orang itu tidak, ya berarti kapasitas nya belum sebesar anda. Kapasitas ini bisa di andaikan seperti sebuah lingkaran yang elastis, dan memiliki perbagian. dan ada beberapa orang mengupgrade di bagian a, dan c. Dan bagian b dia belum upgrade, jadi ruangnya tetap segitu, jadi ruang untuk bagian a dan c otomatis semakin membesar dan menghimpit bagian b. Sehingga kalian akan mendapatkan lingkaran kalian tidak sempurna, tidak berbentuk bulat lagi, ya begitulah orang. Setiap orang memiliki kapasitas berbeda, mungkin di bagian ini dia tidak menerima dengan baik, tapi untuk bagian lain, dia memiliki kapasitas yang sangat besar. Karena dia memfokuskan untuk ruang itu. Jadi kita sebagai manusia tidak bisa menuntut semua orang harus bisa mengerjakan a, ya a semua. Karena setiap orang memiliki caranya berbeda. Dan setiap orang memiliki rasa, mungkin dari kerjaan a dia akan kerjakan secara berbeda. Tapi hasilnya sama.
Tag: kapasitas
Perbedaan Leader Dan Bos Dalam Menjalankan Sebuat Tim Kerja
Saat anda menjadi leader di suatu project, ada banyak hal yang harus anda perhatikan. Menjadi leader memang tidaklah gampang. Anda memiliki tanggung jawab yang besar, dan anda harus memiliki kontrol emosi yang lebih dari semua. Karena saat anda menjadi leader, otomatis semua pekerja atau tim mu, akan menjadikan anda role modelnya. Dan akan bergantung pada anda. Jadi anda juga harus menjaga akredibilitas anda. Menjaga setiap tindakan, tutur kata, emosi, yang anda miliki. Menjadi leader tidak hanya berpikir soal nikmatnya dan benefit saat menjadi leader. Tapi anda juga harus mempertimbangkan job desk anda sebagai leader. Melihat Kemampuan Dari Setiap Anggota Timmu Hal pertama yang harus anda sadari dan anda ketahui adalah kemampuan dari setiap anggota tim anda. Cari tahu apa kemampuan, kelebihan, dan kelemahan dari setiap orang. Mengenal setiap orang dalam tim mu, bangun komunikasi yang baik antara anda dan mereka. Saat anda mendapatkan list akan kemampuan dan kelemahan akan setiap anggota tim anda, anda dapat mempelajarinya dan anda bisa mengetahui atau bisa memiliki gambaran kapasitas yang bisa diterima dari setiap orang. Jadi anda memiliki gambaran apa saja, berapa banyak, yang bisa anda berikan kepada setiap orangnya. Ini yang dilakukan oleh leader. Tapi bos akan melakukan, melihat siapa yang dominan dari semua anggota tim, dan yang dominan akan menjadi tolak ukur untuk semua pekerjaan. Untuk perhitungan dan perumpaannya kita coba dalam sebuah hitungan. Katakan lah yang dominan ini memiliki kapasitas 1000/ hari. Hasil dari pekerjaannya nilainya C atau standar. Dan anggota tim mu yang lain memiliki beberapa tipe. Ada yang memiliki kapasitas 800/ hari dan nilai B. Dan yang lainnnya kapasitas 700/ hari dan nilainya A untuk setiap pekerjaannya. Anda akan bersikap seperti apa? bos atau leader? Leader akan menyesuaikan itu semua, dan mencari jalan tengah atau jalan keluar. Atau menjadi bos, melihat yang dominan, kapasitas terbesar, dan menjadikannya patokan atau tolak ukur untuk semua pekerja.