Banyak Orang Yang Mencari Kambing Hitam Untuk Melepaskan Rasa Bersalahnya

Banyak Orang Yang Mencari Kambing Hitam Untuk Melepaskan Rasa Bersalahnya

Kita mungkin sering bertemu dengan orang yang kalau ada masalah, mereka selalu mencari siapa yang salah, mereka selalu mencari apa sumber masalahnya. Siapa yang berbuat salah. Dan meskipun mereka di hati kecilnya tahu jika kesalahan ini karena dia, dia akan mencari orang lain untuk disalahkan. Mereka akan mencari kambing hitam, mencari seseorang yang dimana bisa disalahkan. Baik itu orang atau situasi. Sehingga mereka bisa merasa lega, dan aman. Karena mereka meyakinkan diri bukan mereka yang salah.

Banyak Orang Yang Mencari Kambing Hitam Untuk Melepaskan Rasa Bersalahnya

Dan hal ini sangatlah tidak baik. Sangatlah tidak baik, untuk kita selalu mencari seseorang untuk disalahkan, meskipun itu benda atau situasi sekalipun. Dan itu kita lakukan dengan sadar diri, dan dengan sengaja. Hanya untuk mengalihkan dan menghilangkan perasaan bersalah kita. Sehingga kita bisa merasa puas, dan merasa aman. Padahal itu tidaklah baik. Padahal itu tidak akan membuat keadaan semakin mendingan. Itu tidak akan membuat keadaan semakin baik dan selesai. Dan kalian bisa keluar dari masalah. Namun dengan sikap seperti itu, hanya membuat kita secara tidak langsung lari dari masalah. 

Kita hanya menghindari masalah, dan berusaha untuk tidak ikut di masalah tersebut. Padahal, kita sendirilah yang memicu dan membuat masalah tersebut. Atau kita mengambil peran dari masalah tersebut. Dan ini banyak sekali terjadi. Apalagi di lingkungan pertemanan, kantor, pekerjaan dan lainnya. Dan kita tidak bisa menghindari itu. Mungkin bukan kita, tapi orang lain yang bersikap seperti ini. Dan kadang banyak orang pun sudah tahu bahwa dia yang salah. Saat orang-orang berusaha untuk memberikan penjelasan dan pandangan, bahwa itu tidaklah benar. Itu tidaklah baik. 

Orang tersebut malah semakin menyangkal dan semakin keras dengan pikiran mereka. Dan merasa tidak ada satu orang pun yang bisa mengerti dan memahaminya dengan baik dan benar. Dan merasa bahwa hanya dirinya yang bisa dia percaya dan dia bersandar. Karena semua orang berpikir dia salah. Tapi di hati kecilnya dia tahu dia yang salah dan keliru.