Abses peritonsil adalah kondisi medis yang serius yang biasanya terjadi sebagai komplikasi dari infeksi tenggorokan, seperti tonsilitis bakteri. Gejala abses peritonsil dapat bervariasi dalam tingkat keparahan, tetapi biasanya termasuk kombinasi dari beberapa tanda dan gejala berikut:
1. Sakit Tenggorokan yang Parah:
Sakit tenggorokan yang parah biasanya menjadi gejala utama abses peritonsil. Rasa sakit dapat terlokalisasi pada satu sisi tenggorokan dan dapat memperburuk saat menelan makanan atau minuman.
2. Pembengkakan Tonsil:
Pembengkakan pada satu sisi tonsil adalah gejala yang umum dari abses peritonsil. Tonsil yang terkena biasanya terlihat membesar dan merah, dan mungkin tampak menonjol atau menonjol dari tenggorokan.
3. Kesulitan Menelan:
Abses peritonsil dapat menyebabkan kesulitan menelan, disertai dengan rasa sakit atau rasa tercekik saat menelan makanan atau minuman. Gejala ini bisa menjadi sangat mengganggu dan dapat menyebabkan penurunan nafsu makan.
4. Bau Napas yang Tidak Sedap:
Kehadiran nanah di daerah abses peritonsil dapat menyebabkan bau napas yang tidak sedap. Hal ini biasanya menjadi gejala yang mencolok dan sering kali tidak hilang meskipun melakukan sikat gigi dan berkumur.
5. Nyeri Telinga yang Tidak Terkait:
Beberapa pasien dengan abses peritonsil juga dapat mengalami nyeri telinga, terutama pada sisi yang sama dengan abses. Ini disebabkan oleh fakta bahwa saraf yang menyebabkan rasa sakit dari tenggorokan juga bersarang di daerah telinga.
6. Demam dan Menggigil:
Demam dan menggigil adalah respon tubuh terhadap infeksi bakteri yang mendasari abses peritonsil. Demam dapat berkisar dari ringan hingga tinggi tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
7. Kesulitan Membuka Mulut Penuh:
Pembengkakan yang disebabkan oleh abses peritonsil dapat menyebabkan kesulitan membuka mulut sepenuhnya. Pasien mungkin merasa kaku atau kaku saat mencoba membuka mulut mereka.
8. Peningkatan Air Liur dan Kesulitan Bernapas:
Peningkatan produksi air liur dan kesulitan bernapas dapat terjadi pada kasus abses peritonsil yang parah. Hal ini dapat disebabkan oleh pembesaran amandel yang signifikan atau oleh obstruksi jalan napas yang disebabkan oleh pembengkakan jaringan.