Kasus Pembunuhan Pada Seorang Anak Perempuan Di Korea

Kasus Pembunuhan Pada Seorang Anak Perempuan Di Korea

Ada beberapa jenis penyakit mental atau mental health. Dan penyakit atau gangguan mental dapat menyerang siapa saja. Dan pada umur berapa saja. Bahkan banyak juga, anak-anak yang mengalami gangguan mental. Walaupun persennya sedikit tapi ada saja. Biasanya anak yang tumbuh di lingkungan yang keras, dan mengalami banyak tekanan mental, kekerasan fisik maupun psikis. Mereka cenderung mengalami gangguan mental di usia muda. Dan ini akan sangat disayangkan. Sehingga diharapkan kepedulian dari orang-orang sekitar. Jika kalian melihat seorang anak yang mulai menunjukkan perbedaan, dan tidak seceria seperti anak-anak seumurannya. Coba kalian cari tahu penyebabnya, dan berikan bantuan secepatnya. Kasus Kekerasan Seorang Anak Di Korea Di korea sempat ada kejadian yang mengenaskan. Bahkan sempat menjadi trending topic di twitter, dan banyak artis yang turut berduka cita dan merasa kehilangan. Ada seorang anak dia perempuan dia diangkat oleh pasangan suami istri muda. Mereka terkenal sebagai seorang yang baik dan cukup berpengaruh. Dan mereka memiliki satu orang anak, yang sudah berusia sekitar 10 tahun. Dan mereka memutuskan mengangkat seorang anak berusia 2 tahun. Jadi masih masa lucu-lucunya. Gadis yang cantik dan periang. Dan setelah berjalan beberapa bulan, anak ini dimasukkan di taman kanak-kanak. Guru-guru mulai merasa keanehan. Karena anak ini tidak seceria anak lainnya. Di kelas dia lebih sering menyendiri, dan mereka menemukan beberapa memar di tubuhnya. Dan salah satu guru melaporkan kepada polisi. Takutnya anak tersebut mengalami kekerasan di rumah. Dan jika sesuai aturan harusnya jika hal seperti ini, harus segera dilaporkan, dan data dari pelapor harus dirahasiakan. Dan jika terbukti anak mengalami kekerasan dalam rumah, sih anak harus dipisahkan dulu beberapa bulan dengan orang tuanya, dan akan dilakukan penyelidikan lebih. Tapi ternyata tidak berjalan seperti itu. Setelah dilaporkan, karena orang tua kedua anak ini cukup terkenal dan salah seorang yang cukup berpengaruh, polisi berpikir tidak mungkin ini adalah orang tuanya, karena orang tuanya sangat baik kok. Dan anak ini segera diberikan kepada orang tuannya, dan data dari si pelapor di beritahukan kepada orang tua. Sehingga ini semakin memperburuk keadaan. Dan orang tuanya merasa tidak aman, dan anak itu tidak dimasukkan dalam sekolah dalam beberapa bulan. Guru-guru semakin khawatir. Harusnya Identitas Pelapor Di Rahasiakan Oleh Kepolisian Dan setelah beberapa bulan, orang tua dari anak tersebut membawa anak ini masuk lagi ke sekolah. Tapi keadaan anak ini semakin kurus, dan semakin memprihatinkan. Dan membuat guru semakin cemas. Dan kedua kalinya mereka melaporkan kepada polisi, tapi tetap malah dikembalikan lagi pada orang tua. Dan mungkin itu membuat orang tuanya semakin emosi, dan anak ini semakin di siksa. Dan satu waktu, anak tersebut sudah tidak bergerak, ibu anak ini sempat panik, berpikir apa dibawa kerumah sakit atau bagaimana. Dan dia menelpon suaminya bertanya harus bagaimana, awalnya suaminya mengatakan tidak usah. Tapi si ibu merasa, tapi kan ini anak angkat, dan mereka sebagai orang tua harus bertanggung jawab, dengan membawa ke rumah sakit. Akhirnya di bawah kerumah sakit. Dan dokter yang memeriksa nya pun merasa shock, dengan tubuhnya. Dan ibunya mengatakan dia terjatuh saat bermain dengan kakaknya. Dan anak itu malas makan, dan hari ini tidak mau makan sama sekali. Dan dokter bilang ini bukan hanya sekedar jatuh, jika dilihat dari keadaannya. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, di dapatkan tulang rusuknya patah, dan ini membuat pendarahan yang hebat di dalam. Dan dokter sampai bingung, karena rusuk anak kecil itu sulit untuk patah, karena pada anak-anak, itu masa pertumbuhan, sehingga tulangya sedikit kenyal, dan untuk patah itu pun membutuhkan hantaman sangat besar seperti beban 50-70kg. Dan melihat ibunya yang kecil, untuk mengeluarkan pukulan dengan kekuatan begitu besar sampai mematahkan tulangnya itu tidak mungkin, kecuali ibunya melompat pada badan si anak. Ini baru bisa memungkinkan tulangnya patah. Dan dokter melakukan melaporkannya pada pihak kepolisian dan akhirnya dilakukan penyelidikan, dan akhirnya terbukti kedua orang tuanya bersalah karena melakukan kekerasan. Dan anak tersebut meninggal beberapa hari kemudian.