Tidak, epilepsi tidak termasuk dalam kategori penyakit menular. Epilepsi adalah gangguan neurologis kronis yang ditandai oleh serangan kejang yang berulang. Gangguan ini disebabkan oleh aktivitas listrik berlebihan atau tidak teratur dalam otak, yang dapat memicu serangkaian gejala seperti kejang, perasaan aneh, hilang kesadaran, dan perilaku tidak biasa.
Epilepsi bukan penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak fisik, udara, atau interaksi dengan penderita epilepsi. Ini adalah kondisi yang lebih berkaitan dengan faktor genetik, kelainan otak, trauma kepala, infeksi, atau penyebab lain yang mempengaruhi fungsi normal otak. Seseorang tidak dapat ‘tertular’ epilepsi melalui paparan atau interaksi dengan seseorang yang memiliki kondisi ini.
Namun, penting untuk memahami bahwa terdapat berbagai penyebab epilepsi, dan beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan gangguan ini. Misalnya, riwayat keluarga dengan epilepsi, cedera kepala berat, infeksi otak, gangguan perkembangan otak, dan riwayat preeklampsia selama kehamilan adalah beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan epilepsi.
Meskipun epilepsi bukan penyakit menular, stigma sosial terhadap gangguan ini masih bisa menjadi masalah. Pendidikan dan pengetahuan tentang epilepsi sangat penting untuk menghilangkan stereotip dan mendorong dukungan terhadap individu yang hidup dengan kondisi ini. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengidap epilepsi, penting untuk mencari bantuan medis, mengikuti perawatan yang direkomendasikan, dan bekerja sama dengan profesional kesehatan untuk mengelola kondisi dengan efektif.