Istilah dalam USG Kehamilan yang Perlu Dipahami

USG (Ultrasonografi) adalah salah satu prosedur medis yang umum dilakukan selama kehamilan untuk memantau kesehatan ibu dan perkembangan janin. Prosedur ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar yang menunjukkan kondisi rahim dan janin. Berikut adalah beberapa istilah yang perlu dipahami dalam USG kehamilan: 1. Trimester Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester: Trimester Pertama (1-12 minggu): Pada tahap ini, organ-organ utama janin mulai terbentuk. Trimester Kedua (13-26 minggu): Janin berkembang pesat, dan Anda akan mulai merasakan gerakan janin. Trimester Ketiga (27-40 minggu): Janin hampir siap lahir, dan berat badan serta ukuran tubuhnya meningkat. 2. Gestational Age Gestational age adalah usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga saat pemeriksaan. Ini biasanya dinyatakan dalam minggu. USG dapat membantu menentukan gestational age dan memastikan bahwa janin berkembang sesuai dengan usia kehamilan. 3. Fetal Heart Rate (FHR) Fetal heart rate adalah detak jantung janin yang biasanya terdeteksi selama USG. Detak jantung normal berkisar antara 120-160 denyut per menit. Pemeriksaan FHR memberikan informasi tentang kesehatan jantung janin. 4. Crown-Rump Length (CRL) Crown-rump length adalah ukuran dari bagian atas kepala janin (crown) hingga pantatnya (rump). Ini merupakan indikator penting untuk menentukan usia kehamilan pada trimester pertama. 5. Amniotic Fluid Cairan amniotik adalah cairan yang mengelilingi janin dalam kantong ketuban. Jumlah dan kualitas cairan amniotik dapat dievaluasi selama USG untuk memastikan bahwa janin memiliki lingkungan yang sehat. 6. Placenta Plasenta adalah organ yang menghubungkan ibu dan janin, berfungsi untuk memberikan nutrisi dan oksigen kepada janin serta membuang limbah. Posisi plasenta (seperti plasenta previa) dapat memengaruhi cara persalinan dilakukan. 7. Biophysical Profile (BPP) BPP adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai kesehatan janin melalui kombinasi dari beberapa parameter, termasuk gerakan janin, tonus otot, pernapasan, dan penilaian kadar cairan amniotik. Skor BPP membantu dokter menentukan apakah janin dalam keadaan baik. 8. Doppler Ultrasound Doppler ultrasound adalah teknik USG yang digunakan untuk mengukur aliran darah di dalam pembuluh darah, termasuk yang ada di plasenta dan janin. Ini membantu mendeteksi masalah seperti gangguan aliran darah yang dapat memengaruhi kesehatan janin.

Apakah Pasien Endometriosis Masih Bisa Hamil?

Endometriosis adalah kondisi medis di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Hal ini dapat menyebabkan nyeri, kemandulan, dan masalah kesehatan lainnya. Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh pasien endometriosis adalah apakah mereka masih bisa hamil. Jawaban untuk pertanyaan ini bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahan endometriosis, lokasi jaringan yang tumbuh, dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan. Kemungkinan Hamil dengan Endometriosis Faktor Keparahan Endometriosis: Endometriosis memiliki beberapa tingkat keparahan, mulai dari ringan hingga berat. Pada pasien dengan endometriosis ringan, kemungkinan untuk hamil lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki bentuk penyakit yang lebih parah. Dalam beberapa kasus, wanita dengan endometriosis ringan dapat hamil secara alami. Pengaruh pada Kesuburan: Endometriosis dapat mempengaruhi kesuburan dengan beberapa cara, termasuk: Penyumbatan Saluran Reproduksi: Jaringan endometrial dapat menyebabkan peradangan dan membentuk jaringan parut yang dapat menyumbat saluran tuba, menghambat perjalanan sel telur ke rahim. Kualitas Sel Telur: Endometriosis dapat mempengaruhi kualitas dan jumlah sel telur yang diproduksi ovarium. Lingkungan Rahim: Jaringan endometriosis dapat mempengaruhi kondisi lingkungan dalam rahim, yang diperlukan untuk implantasi embrio. Pengobatan dan Fertilitas: Banyak wanita dengan endometriosis yang ingin hamil mungkin perlu menjalani pengobatan. Pengobatan dapat mencakup: Pengobatan Hormon: Terapi hormon dapat membantu mengurangi gejala dan memperbaiki kesuburan dengan mengatur siklus menstruasi. Bedah: Dalam kasus yang lebih parah, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan endometrial yang menyebabkan masalah. Pembedahan ini dapat meningkatkan kemungkinan hamil dengan mengembalikan kesehatan saluran reproduksi. Inseminasi Buatan dan IVF: Bagi pasien yang mengalami kesulitan hamil secara alami, prosedur seperti inseminasi buatan atau fertilisasi in vitro (IVF) dapat dipertimbangkan. Mencari Bantuan Jika Anda menderita endometriosis dan ingin hamil, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan atau ginekolog yang memiliki pengalaman dalam menangani kondisi ini. Mereka dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan menyarankan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan peluang kehamilan.